Jumat, 26 Agustus 2016

Cara Beternak Ayam Serama

Ayam serama bisa dipelihara di dataran rendah hingga dataran tinggi, yang terpenting adalah kandang ditutup kain sebagai pelindung ayam dari angin yang terlalu kencang. Penempatan ayam ini tidak memerlukan lahan yang luas, sebab dalam satu kandang kecil ukuran 60 cm x 80 cm x 60 cm bisa berisi 4 ekor ayam.  Berikut tahapan ternak ayam serama :

Pengembangbiakan Ayam Serama

Pilh ayam serama dewasa yang siap dikawinkan, yaitu sudah mencapai umur 6 – 7 bulan dan berkualitas bagus. Sebelum kawin usahakan pejantan diberikan tambahan asupan berupa kuning telur bebek dicampur madu, sehingga tahan lebih lama saat kawin dan mengawini betina lebih banyak. Pencampuran madu pada kuning telur juga bertujuan untuk  menyamarkan aroma telur agar ayam tidak memakan telur yang nantinya akan ditetaskan.

Proses kawin biasanya terjadi diatas jam 4 sore. Tempatkan 1 ekor pejantan bersama 1 sampai 3 ekor betina dalam satu kandang. Ayam jantan bisa dikawinkan setiap hari, sedangkan betina butuh waktu istirahat 2 minggu setelah bertelur. Jarak kawin sampai betina bertelur membutuhkan waktu sekitar 1 minggu. Perlu diperhatikan, ketika betina akan siap – siap bertelur, bisa mematuk bulu – bulu kepala ayam jantan. Jadi sebaiknya pisahkan antara ayam jantan dan betina yang akan bertelur. Satu ekor ayam Serama betina bisa mengeluarkan telur sebanyak 12 – 16 butir, Karena bodinya yang kecil, jangan heran kalau ukuran telurnya juga cukup kecil. Ukurannya hamper sama dengan ukuran telur puyuh. Masukan telur ke dalam mesin tetas telur. Telur tersebut akan menetas 18 hari kemudian. Persentase telur yang menjadi anak Ayam Serama sekitar 70 %.

Pemeliharaan Ayam Serama

Pakan jadi berupa campuran biji – bijian mulai dari milet, kacang hijau, beras merah, jagung dan lain – lain, yang diberikan 2 kali dalam sehari, yakni pagi dan sore.Untuk anak ayam biasanya yang butirannya sangat halus, sedangkan yang dewasa butirannya agak kasar. Sepasang ayam jantan dan betina dewasa akan membutuhkan  hanya 1 kg pakan ayam untuk 1 bulan. Sedangkan anak ayam akan menghabiskan 1 kg pakan sekitar selama 3 bulan. Khusus untuk anakan diberi pakan sekenyangnya (ad libliturn) dan selalu tersedia. Jadi terlihat bahwa ayam ini tidak boros dalam hal pakan.

Anak ayam dibawah 1 bulan bisa diberikan vaksin ND (New Castle Diseases / tetelo), AI (Avian Influenza). Berikan vaksin saat anak ayam dalam keadaan sehat, agar mereka tidak mati pasca pemberian vaksin. Vaksin bisa disuntikan pada bagian dada atau pangkal paha anak ayam sebanyak 0.2 ml per ekor anak ayam. Lakukan pada anak ayam umur 4 – 6 hari, dan ulangi setiap 4 bulan sekali. Untuk Ayam Serama dewasa dosis vaksin sekitar 0,5 ml per ekor ayam.

Untuk menjaga daya tahan tubuh anak ayam diberikan vitamin (ciamik) tiap hari melalui minuman yang diberikan. Setelah umur 3 bulan, berikan vitamin berupa vita plex. Jika ayam mengalami mata radang dan berair, cukup berikan 1 kapsul tetra chlor ke dalam mulut ayam. Perawatan lainnya untuk anak ayam yang telah berumur 4 bulan, yakni dimandikan layaknya bayi. Ayam bisa dimandikan dengan shampoo bayi. Lalu jemur dibawah sinar mata hari tanpa kandang. Usahakan  jemur sampai pukul 10 pagi. Jika matahari tidak bersinar, bisa dikeringkan dengan hair dryer.

Karena sampai usia 1 bulan ayam tidak boleh sering  dipegang, maka proses penjemuran pagi hari dilakukan bersama kandangnya. Berbeda dengan anak ayam usia diatas 3 bulan yang bisa dijemur tanpa kandang.

Lakukan pelatihan khusus dengan memijat badan anak ayam sejak umur di atas 1 bulan untuk membentuk body  agar terlihat membusung (kepala ayam seolah – olah tertarik ke belakang mendekati ekor).  Berbeda dengan Ayam Kate yang justru ekornya mengejar kepala.

Ketika menginjak umur remaja yakni umur 3 atau 4 bulan pelatihan bisa dengan dilakukan dengan bantuan alat agar kepalanya bisa mendongak ke atas dan berbadan tegak. Caranya masukan ayam ke dalam kandang pres (jeruji) untuk pembentukan postur tubuh. Agar bulunya bagus dan mengkilap, berikan satu kapsul minyak ikan setelah ayam dijemur di pagi hari.

Demikianlah tips cara beternak ayam hias Serama ini yang merupakan pengalaman dari seorang yang sukses dalam usaha ayam Serama yang bernama Arman Sitorus. Mudah – mudahan bermanfa’at dan menjadi inspirasi untuk  menangkap peluang usaha yang cukup menjanjikan ini.
Share:

Popular Post

Copyright © mulyadi nugraha

Copyright © mulyadi nugraha | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com